Tuesday 19 March 2013

~ Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget ~





Teori Piaget dianggap sebagai teori perkembangan kognitif yang lebih menyeluruh walaupun ada yang masih menyoal dan tidak menyetujuinya.Teori ini ada pada dasarnya telah menjadi menjadi asas dan pengaruh kepada teori dan penyelidikan yang selanjutnya.

Piaget mengemukakan idea tentang pembentukan konsep kanak-kanak dan kecerdasan dengan mencadangkan bahawa penyelidik-penyelidik dapat belajar mengikut kemampuan perkembangan intelek yang didalami oleh kanak-kanak dengan berterusan. Pemerhatian beliau terhadap kanak-kanak secara berterusan termasuk pemeriksaan terhadap kesilapan anak-anak sendiri, maka beliau merumuskan bahawa wujud sistem logikal yang mudah dan teratur yang mendasari pemikiran kanak-kanak. Menurut piaget, sistem-sistem ini adalah berbeza-beza daripada sistem logikal yang digunakan oleh orang dewasa. Untuk memahami perkembangan, sistem-sistem ini seharusnya didefinisikan dan dibahagi mengikut ciri-ciri yang tersendiri. Piaget percaya fungi kecerdasan adalah untuk membanu menyesuaikan diri (adaptasi) kanak-kanak terhadap persekitaran. 


Tahap-tahap perkembangan:

1.     Tahap Sensorimotor (dari lahir – 2 tahun)

Ciri : tidak ada bahasa, anak bersifat egocentris, pada akhir tahap ini anak mengembangkan object permanence, anak tahu benda itu ada meskipun tidak tampak.

2.     Pemikiran preoperational (sekitar 2 tahun – 7 tahun)

a.       Pemikiran prakonseptual (sekitar 2 tahun - 4 tahun)

Ciri : Pembentukan konsep sederhana, mengklasifikasikan benda ke dalam kelompok berdasarkan kemiripan, logika mereka tidak induktif atau deduktif, namun transduktif ( sapi adalah hewan besar dan berkaki empat, hewan itu juga berkaki empat dan besar jadi hewan itu adalah sapi)

b.       Pemikiran intuitif (sekitar 4 tahun - 7 tahun)

Anak memecahkan masalah secara intuitif, bukan berdasarkan kaidah-kaidah logika.
Ciri : anak tidak mampu untuk conservation (kemampuan untuk menyadari bahwa jumlah, panjang, substansi atau luas akan tetap sama meski mungkin hal-hal itu direpresentasikan kepada anak dalam bentuk yang berbeda-beda). Anak secara mental tidak mampu membalikkan operasi kognitif.

3.      Operasi konkret (sekitar 7 tahun - 11/12 tahun)

Ciri : anak memiliki kemampuan konservasi, kemampuan mengelompokkan secara memadai, mampu melakukan pengurutan (dari yang besar ke yang kecil dan sebaliknya), dan mampu menangani konsep angka. Akan tetapi, proses pemikiran masih didasarkan hal-hal yang konkret.

4.     Operasi formal (sekitar 11/12 tahun – 14/15 tahun)

Anak mampu menangani situasi hipotetis dan proses berpikir mereka tidak lagi tergantung hanya pada hal-hal yang langsung. Pemikiran anak semakin logis dimana pemikiran ini dapat membantunya untuk mencari solusi atas problem kehidupan yang tidak kunjung selesai.



0 comments:

Post a Comment

Template by:

Free Blog Templates